bell's palsy pada ibu hamil
Padakehamilan trimester ketiga dan 2 minggu pasca persalinan kemungkinan timbulnya bell's palsy lebih tinggi dari pada wanita tidak hamil, bahkan bisa mencapai 10 kali lipat.1,2 Para ahli menyebutkan bahwa pada bell's palsy terjadi proses inflamasi akut pada nervus fasialis di daerah tulang temporal, disekitar foramen stilomastoideus.
Bells Palsy merupakan satu dari penyakit neurologis tersering yang melibatkan saraf kranialis, dan penyebab tersering (60-75%) dari kasus paralisis fasialis unilateral akut di dunia. Kelainan ini lebih sering ditemukan pada usia dewasa, orang dengan DM, dan wanita hamil. Ciri-ciri Bell's Palsy. Ciri-ciri gejalanya meliputi :
Perludiwaspadai, terkena angin dingin yang terpapar langsung ke wajah menjadi pemicu Bell's Palsy. Misalnya wajah Anda langsung terpapar AC, kipas angin, kerap tidur di lantai, berkendara tanpa helm, cuaca dingin, dan lain sebagainya. Selain itu, penderita diabetes dan wanita hamil berpotensi mengalami Bell's Palsy.
FaktorResiko Bell's Palsy. Bell's Palsy adalah suatu gejala klinis penyakit mononeuropati (gangguan hanya pada satu syaraf) yang menyerang syaraf no.7 (syaraf fascialis). Inti dari syaraf 7 berada di batang otak dan berfungsi untuk mengatur otot pergerakan organ wajah antara lain di daerah mulut seperti meringis, bibir maju ke depan.
Neuropatiperifer terlihat pada kehamilan atau pasca-persalinan. Bell's palsy (saraf pasial), sindroma carpal tunnel (saraf medialis), meralgia paresthetica (saraf kutaneuslareral), neuropati pleksus brakhialis, foot drop (penekanan saraf batang tubuh selama persalinan yang sulit atau karena posisi kaki yang menggantung), dan neuropati femoral (tekanan retraktor selama seksio sesarea
Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Halodoc, Jakarta - Bells palsy mengacu pada gangguan saraf wajah yang menyebabkan terjadinya kelemahan atau kelumpuhan pada salah satu sisi wajah. Kondisi ini adalah penyebab paling umum dari wajah terkulai, tampilan wajah yang mengendur di satu sisi karena hilangnya tonus otot. Sementara itu, wajah terkulai juga menjadi ciri khas dari gejala stroke. Disebut juga dengan istilah hemiplegia, kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh adalah gejala stroke yang paling mendasar. Lantas, adakah kaitan antara penyakit bells palsy dengan stroke?Bells Palsy Tidak Sama dengan StrokePada sebagian besar kasus, kelemahan wajah menjadi gejala paling awal yang mudah dikenali terkait dengan stroke. Namun, stroke memengaruhi lebih dari sekadar tonus otot wajah. Stroke dapat memengaruhi fungsi kognitif, bahasa, pupil mata, kemampuan menelan, dan tanda pada organ vital. Baca juga Penyebab Ibu Hamil Rentan Alami Bell’s PalsyMemang, bells palsy dan stroke sama-sama menunjukkan gejala kepala terkulai. Meski begitu, stroke adalah kondisi serius yang berpotensi mengancam nyawa. Sementara itu, bells palsy memang bisa memicu komplikasi serius, tetapi masih merupakan gangguan kesehatan yang relatif tidak berbahaya. Bells palsy adalah kondisi yang terjadi secara tiba-tiba yang menyebabkan kelemahan otot di satu sisi wajah. Kondisi ini disebabkan karena peradangan pada saraf kranial ke-7 atau saraf wajah yang langsung berasal dari otak dan bukan dari sumsum tulang belakang. Berbeda dengan stroke, bells palsy tidak akan langsung melibatkan otak. Ini artinya, pengidap tidak akan mengalami kebingungan atau kesulitan memahami pembicaraan. Tidak ada keterlibatan area tubuh lainnya yang terdampak selain wajah. Pengidap tidak akan mengalami kesulitan berdiri, berjalan, atau menggunakan tangan untuk beraktivitas. Baca juga Cedera Operasi Bisa Sebabkan Bell’s PalsyPerbedaan besar antara bells palsy dan stroke berkaitan dengan keterlibatan otak. Oleh karena bells palsy tidak memengaruhi jaringan otak atau fungsi otak yang sebenarnya, tidak ada bagian lain di luar saraf wajah yang terpengaruh. Apabila ada sesuatu di luar saraf wajah yang terdampak, kondisi ini bukan bells bells palsy tidak melibatkan fungsi otak, sangat mungkin stroke hanya melibatkan fungsi saraf wajah, karena stroke berpotensi menyerang area otak yang merupakan asal dari saraf wajah, satu-satunya cara untuk mengetahui apa yang menyebabkan wajah terkulai adalah memeriksakan kondisi ini ke dokter. Jadi, segera ke rumah sakit apabila kamu merasa otot wajahmu mulai terkulai atau gejala tidak biasa pada wajah. Kamu bisa pakai aplikasi Halodoc agar proses buat janji di rumah sakit jadi lebih mudah. Atau, jika kamu punya pertanyaan seputar masalah kesehatan dan ingin tanya jawab dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat, pakai saja aplikasi juga Inilah Jenis Infeksi yang Berisiko Sebabkan Bell’s PalsyMengenali Gejala Bells Palsy Oleh karena hanya melibatkan otot wajah, pengidap bells palsy akan mengalami kesulitan mengunyah, menelan, dan berbicara. Sayangnya, semua gejala ini berpotensi terjadi pada stroke. Peradangan pada wajah bisa jadi karena infeksi, tetapi ada kemungkinan penyebab lainnya yang tidak teridentifikasi. Bells palsy bisa membaik dalam beberapa bulan, tetapi mungkin masih ada sisa bagian wajah yang terkulai atau masalah tonus otot lainnya. Jadi, bells palsy tidak ada kaitannya dengan stroke, meski kedua gangguan kesehatan ini memiliki gejala yang sangat mirip. Tekanan darah bisa menjadi indikator stroke terbaik jika dikaitkan dengan gejala stroke lain, seperti sulit bicara, wajah terkulai, atau kelemahan di satu sisi. Tekanan darah di atas 140 mmHg dapat mengindikasikan keterlibatan Health. Diakses pada 2020. The Difference between Bell’s Palsy and Clinic. Diakses pada 2020. Bell’s Diakses pada 2020. Bell’s Palsy What Causes It and How Is It Treated?
Halo dok, mau tanya kenapa ibu hamil katanya rawan kena Bell's Palsy? Bagaimana mengobatinya? Apakah hal tersebut berbahaya untuk janin? Bidan Fani Mardliani RohimahBidanHallo Merah arunika, terima kasih atas pertanyaan nya. Bell’s palsy adalah kelumpuhan atau kelemahan otot wajah yang tidak dapat dijelaskan apa penyebabnya. Biasanya kondisi ini muncul secara tiba-tiba dan bertambah semakin parah setelah lebih dari 48 jam atau dua hamil yang mengalami bell’s palsy disarankan untuk tidak terlalu khawatir. Sebab, hal itu malah bisa meningkatkan risiko stres dan berujung pada penurunan kondisi tubuh. Kalau sudah begitu, bukan tidak mungkin ibu hamil akan mengalami gangguan yang lebih parah bahkan membahayakan. 11 bulan yang laluSukaBalasTENTANG FORUM INIBund, proses kehamilan tidak semudah yang dibayangkan. Butuh perjuangan fisik dan mental untuk menghadapinya. Ayo gabung... Lihat Lainnya Temukan komunitas AndaJelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda datang di komunitasAnda sekarang bisa mulai memposting cerita dan saran dari dokter, pakar, dan duta pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Apa saja pilihan pengobatan untuk Bell’s palsy? Pengobatan penyakit ini biasanya tergantung berdasarkan tingkat keparahan risiko dan gejalanya. Pengobatan Bell’s palsy biasanya mencakup rencana terapi, pengobatan, dan pemulihan. Namun, ada kalanya, penggunaan obat dan pengobatan lain juga diperlukan. Tujuannya untuk memperbaiki fungsi saraf wajah, mengurangi kerusakan saraf, dan melindungi bagian mata. Pengobatan yang paling umum termasuk penggunaan prednison untuk mengurangi peradangan pada saraf. Lalu, penggunaan agen antivirus seperti acyclovir biasanya digunakan untuk mengobati infeksi herpes. Khususnya, bila dokter mencurigai adanya peran infeksi virus pada penyakit yang Anda alami. Tak lupa, perawatan mata untuk mencegah mata kering dan abrasi pada kornea. Beberapa pilihan pengobatan untuk Bell’s palsy adalah Obat-obatan Umumnya, obat-obatan yang digunakan untuk menangani kondisi ini adalah 1. Kortikosteroid Obat-obatan kortikosteroid seperti prednison merupakan agen anti-peradangan yang kuat. Obat-obatan ini dapat mengurangi pembengkakan saraf-saraf wajah. Kortikosteroid dapat bekerja maksimal jika dikonsumsi beberapa hari ketika gejala dimulai. 2. Obat antivirus Antivirus yang diberikan bersamaan dengan steroid mungkin bermanfaat bagi beberapa orang, tetapi ini masih belum terbukti. Terapi fisik Otot yang lumpuh dapat menyusut dan memendek, menyebabkan kontraktur permanen. Seorang ahli terapi fisik dapat menunjukkan Anda cara memijat dan melatih otot-otot wajah untuk mencegah hal ini terjadi. Operasi Umumnya pasien dengan gejala-gejala yang ringan akan membaik tanpa pengobatan. Namun, dalam beberapa kasus langka, pasien yang tidak dapat pulih total harus menjalani operasi untuk meredakan tekanan pada permukaan saraf atau meningkatkan pergerakan. Pada masa lampau, operasi dekompresi dilakukan untuk menghilangkan tekanan pada saraf wajah dengan membuka bagian tulang yang melewati saraf. Namun kini, operasi tersebut tidak lagi dianjurkan. Pada kasus yang langka, operasi plastik mungkin diperlukan untuk memperbaiki masalah saraf wajah yang permanen. Pengobatan di rumah untuk Bell’s palsy Beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang mungkin membantu mengatasi Bell’s palsy adalah 1. Melindungi mata yang tidak bisa ditutup Gunakan obat pelumas mata pada pagi dan siang hari, lalu gunakan salep mata pada malam hari untuk menjaga mata agar tetap lembab. Jika memungkinkan, gunakan kacamata atau alat pelindung mata lainnya pada siang hari. Sementara, gunakan penutup mata pada malam hari agar tidak tergaruk atau tergores. 2. Gunakan obat pereda rasa sakit Jika Anda merasa sakit, Anda boleh menggunakan obat pereda rasa sakit yang dapat dibeli di apotek tanpa resep dokter. Contohnya, aspirin, ibuprofen, atau acetaminophen untuk mengurangi rasa sakit. 3. Latihan terapi fisik Idealnya, terapi fisik memang didampingi oleh ahli terapi. Namun, jika Anda sudah bisa melakukannya secara mandiri, tak ada salahnya melakukan terapi di rumah tanpa bantuan orang lain. Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda. Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.
bell's palsy pada ibu hamil